teks

SELAMAT DATANG DI BLOG BPP KECAMATAN TIRISblink>

Kamis, 23 Juli 2015

PANDUAN MENYEMPROT PESTISIDA



PANDUAN MENYEMPROT PESTISIDA


Oleh : Anang Budi Prasetyo,SP



Menyemprotkan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida) tidaklah semudah menyemprotkan pupuk daun. Pada penyemprotan pupuk daun, kita Cuma berusaha membasahi permukaan daun tanaman dengan larutan pupuk, agar nantinya masuk ke dalam jaringan daun melalui stomata (mulut daun). Pada penyemprotan pestisida, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebelum menyemprot dilakukan. Antara lain yang berhubungan dengan nozzle (muara pancar larutan pada sprayer), sifat pestisida yang mau disemprotkan, waktu penyemprotan, dan perlu tidaknya menambahkan bahan perata-perekat pestisida. Berikut ini disajikan penjelasan yang dihimpun dari berbagai perusahaan pestisida, yang berlaku bagi insektisida dan fungisida.

1. Memilih Nozzle yang Sesuai

Nozzle untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida harus dipilih yang mampu menghasilkan pancaran menyebar seperti kerucut. Ini supaya daerah liputan pestisida bisa luas dan merata. Jenis nozzle yang mampu berbuat demikian disebut cone nozzle. Ini berbeda dengan polijet nozzle, yang pancarannya berbentuk kipas, untuk menyemprotkan herbisida.

Sprayer yang tangkinya terbuat dari logam, hanya dapat dipakai untuk menyemprotkan insektisida atau fungisida, tidak untuk herbisida (sebab herbisida bisa merusak logam). Oleh karena itu sprayer ini hanya bisa dipasangi cone nozzlesaja. Tetapi sprayer yang tangkinya terbuat dari plastik, selain bisa digunakan untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida, juga bisa dipakai untuk menyemprotkan herbisida (herbisida tidak akan merusak plastik). Karena itu ia bisa dipasangi baik cone nozzle, maupun polijet nozzle. Kalau yang anda miliki itu sprayer jenis ini, maka sebelum dipergunakan menyemprotkan insektisida atau fungisida, mesti dicoba dulu untuk dilihat bentuk pancaran semprotannozzle-nya. Berbentuk kipas ataukah kerucut? Kemudian diganti dengan cone nozzle kalau bentuk semprotannya menyerupai kipas.

Jenis sprayer tangan yang biasa dipakai menyemprot tanaman kecil, dan Tree sprayer untuk menyemprot pohon pohon tinggi, umumnya juga mempunyai nozzle yang hasil semprotannya menyerupai kerucut. Kedua jenis sprayer itu bisa untuk menyemprotkan insektisida atau fungisida.

Nozzle yang dipakai juga harus bisa memancarkan larutan dengan butiran-butiran yang halus, agar pestisida bisa tersebar pada permukaan daun tanaman, tidak menempel dalam bentuk gelembung besar yang jarang. Butiran halus hasil semprotan bisa didapat kalau nozzle yang dipakai masih bagus, tidak tersumbat, atau menjadi besar lubangnya karena ditusuk-tusuk. Nozzle yang sudah usang harus diganti dengan yang baru.

2. Sifat Pestisida

Pestisida mana yang mau disemprotkan, mesti disesuaikan dengan tujuannya. Kalau tujuannya untuk pencegahan, sebaiknya digunakan pestisida sistemik yang karena diserap dan diedarkan ke seluruh bagian tanaman lalu bisa agak tahan lama ampuhnya. Sebaliknya kalau ingin segera menumpas serangga yang sedang mengganas, maka akan lebih efektif kalau yang disemprotkan itu pestisida kontak, yang mampu membunuh secara langsung, begitu ia mengenai serangga.

3. Waktu Penyemprotan

Waktu penyemprotan yang baik adalah pada pagi atau sore hari kalau tidak ada angin kencang yang sedang berhembus, dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Jadi tidak akan banyak pestisida yang hilang karena hembusan angin atau guyuran air hujan.

Penyemprotan juga tidak boleh dilakukan sehabis hujan turun. Soalnya, sehabis hujan permukaan daun biasanya masih basah dan licin, hingga butiran pestisida yang disemprotkan sukar melekat pada daun.

4. Bahan Perata-Perekat Pestisida

Kalau penyemprotan dilakukan pada musim hujan atau kalau permukaan daun tanaman yang akan disemprot itu berlapis lilin, atau banyak ditumbuhi bulu-bulu halus, maka pestisida perlu dibubuhi bahan perata-perekat, yang akan bertugas memperkokoh daya rekat pestisida pada daun. Bahan perata-perekat itu misalnya : Citowet, Sandovit, Tenac Sticker,Agral 900 dan Triton CS-7. Cara memakainya cukup dengan menambahkan bahan perata-perekat tersebut pada larutan pestisida yang akan disemprotkan, dosisnya bisa dilihat pada petunjuk pemakaian masing-masing bahan perata-perekat

 

READ MORE - PANDUAN MENYEMPROT PESTISIDA

KEBUTUHAN ZAT MAKANAN PADA TERNAK SAPI



KEBUTUHAN ZAT MAKANAN PADA TERNAK SAPI

                                                         Oleh : Anang Budi Prasetyo,SP





a. Protein

Pakan ternak berkualitas harus mengandung protein dalam jumlah cukup karena protein memiliki peran sangat penting untuk pertumbuhan maupun perkembangan ternak sapi. Berikut ini dijelaskan secara singkat mengenai peran dan fungsi protein pada ternak sapi.

Protein berfungsi memperbaiki dan menggantikan sel tubuh rusak, terutama untuk sapi tua atau lanjut usia.
  • Protein berperan untuk membantu pertumbuhan atau pembentukan sel-sel tubuh, terutama untuk pedet maupun sapi muda.
  • Protein berperan dalam mendukung keperluan berproduksi, terutama untuk sapi-sapi dewasa produktif.
  • Protein akan diubah menjadi energi, terutama untuk sapi-sapi pekerja.

Sapi muda fase pertumbuhan membutuhkan asupan protein lebih tinggi daripada sapi-sapi dewasa. Protein merupakan zat yang tidak bisa dibentuk atau diproduksi dalam tubuh, sehingga untuk mencukupi kebutuhan protein, binatang ternak harus mendapatkan suplai protein dari makanan. Oleh karena itu, pemberian pakan ternak harus memiliki kandungan protein dalam jumlah cukup bagi petumbuhan dan perkembangan sapi.

Untuk memenuhi kebutuhan protein, peternak atau pembudidaya sapi harus menyertakan protein tersebut saat memberiakn pakan. Beberapa sumber protein untuk membantu menopang pertumbuhan dan perkembangan ternak sapi diantaranya adalah:

Pakan hijauan, terutama memanfaatkan tumbuhan berasal dari famili leguminosae atau kacang-kacangan, seperti Centrosema pubescens, daun turi, lamtoro, daun kacang tanah, daun kacang panjang, daun kedelai, dll.
Makanan tambahan, terutama berfungsi sebagai makanan penguat, seperti bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, katul, tepung darah, tepung ikan, tepung daging, dll.

Perlu diketahui bahwa, pemenuhan kebutuhan protein berasal dari protein hewani memiliki kualitas lebih unggul dibanding dengan pemberian protein berasal dari protein nabati. Protein hewani mengandung asam amino esensial serta nilai gizi lebih kompleks. Bahan makanan yang memiliki kandungan protein bermutu tinggi adalah bahan makanan berkandungan protein mendekati susunan protein tubuh, misalnya protein hewani. Kelebihan lain dari protein hewani ialah protein tersebut lebih mudah diproses menjadi jaringan tubuh dengan resiko kerugian lebih kecil dibandingkan dengan protein nabati.

Kebutuhan protein pada hewan ternak ruminansia, seperti sapi, tidak begitu memerlukan kualitas protein bermutu tinggi karena di dalam rumen maupun usus banyak terjadi aktifitas penguraian oleh mikroorganisme yang terkandung didalamnya. Perlu diperhatikan dalam hal ini adalah untuk membangun kembali protein yang telah terurai, maka dibutuhkan protein berkandungan asam amino lengkap. Oleh karena itu, jika sapi peliharaan terpaksa hanya diberi pakan jerami, maka untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makan yang tidak terkandung pada jerami tersebut harus diberikan melalui pakan tambahan berkandunganprotein, lemak, dan karbohidrat tinggi. Selain itu, pakan ternak berupa jerami mengandung banyak serat kasar yang tidak mudah dicerna serta hanya sedikit sekali mengandung protein, lemak, dan karbohidrat.

b. Lemak

Lemak memiliki peranan penting bagi baik bagi pertumbuhan maupun perkembangan sapi, sebab lemak dapat berfungsi sebagai cadangan sumber energi bagi ternak peliharaan. 

Berikut ini akan diuraikan secara singkat beberapa fungsi lemak bagi pertumbuhan dan perkembangan sapi:
  • Lemak berfungsi sebagai sumber energi atau tenaga.
  • Lemak berfungsi sebagai pembawa vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin tersebut merupakan jenis vitamin larut dalam lemak.
Lemak yang berasal dari bahan makanan dapat disimpan dalam jaringan sel-sel tubuh dalam bentuk lemak cadangan. Namun, jika dibutuhkan, lemak juga dapat diubah menjadi pati dan gula yang digunakan sebagai sumber energi. Tubuh ternak akan membentuk lemak dari karbohidrat maupun lemak makan yang belum digunakan. Setiap kelebihan lemak akan disimpan sebagai lemak cadangan terutama di bawah kulit. Berbeda dengan domba, domba meyimpan kelebihan lemak terutama pada ekornya, sapi memiliki tempat khusus untuk menyimpan kelebihan lemak ini terutama pada punuknya (terletak di belakang leher). Di samping itu kelebihan lemak juga dapat disimpan di sekitar buah pinggang, selaput penggantung usus maupun di antara otot-otot.

Pada dasarnya, tubuh binatang tersusun atas tiga jaringan utama, yaitu tulang, otot, dan lemak. Lemak merupakan jaringan tubuh yang dibentuk paling akhir. Pada sapi peliharaan sebagai sapi potong, biasanya jaringan lemak tersebut akan menyelubungi serabut-serabut otot, sehingga otot dan daging sapi akan terasa lebih lembut. Lemak pada tubuh binatang memiliki sifat berbeda-beda, tergantung pada jenis binatang bersangkutan, kualitas nutrisi yang dikonsumsi, umur, aktivitas, serta kesehatan. Sapi yang dimanfaatkan sebagai pekerja memiliki daging lebih liat dibanding dengan sapi potong, apalagi jika mutu makan yang dikonsumsinya hanya mengandung sedikit mengandung lemak. Dalam pemberian ransum pakan ternak sapi, bahan yang banyak mengandung sumber lemak, antara lain bungkil kacang tanah, bungkil kelapa serta bungkil kacang kedelai. 


c. Karbohidrat 

Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan yang merupakan sumber utama energi bagi ternak, Beberapa fungsi karbohidrat antara lain:
  • Karbohidrat sebagai sumber utama tenaga atau energi.
  • Karbohidrat berfungsi sebagai komponen pembentukan lemak tubuh.
Setelah dicerna, karbohidrat pada bahan makanan diserap oleh darah dalam bentuk glukosa. Karbihidrat ini langsung dioksidasi untuk menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Komponen yang termasuk karbohidrat antara lain serat kasar, BETN yaitu bahan makanan berkandungan gula dan pati tinggi. Jagung merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat tinggi. Kebutuhan karbohidrat pada ternak sapi juga bisa dipenuhi dari hijauan, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan akan karbohidrat, ternak peliharaan bisa mendapatkannya dengan mudah.

d. Mineral

Beberapa fungsi mineral pada sapi antara lain:
  • Mineral berperan untuk pembentukan jaringan tulang dan urat.
  • Mineral berperan untuk membantu keperluan berproduksi.
  • Mineral berperan untuk membantu proses pencernaan serta penyerapan zat-zat makanan.
  • Mineral yang diberikan melalui pakan berperan untuk menggantikan mineral tubuh yang hilang, dan memelihara kesehatan.
Sekalipun tidak dibutuhkan dalam jumlah besar, tetapi mineral memiliki peran sangat penting terutama bagi kelangsungan hidup ternak sapi. Mineral terdapat pada tulang maupun jaringan tubuh. Hewan ternak muda fase pertumbuhan sangat membutuhkan mineral. Demikian juga untuk pertumbuhan janin, keberadaan mineral merupakan suatu keharusan.

Unsur mineral pada umumnya banyak terdapat pada pakan ternak sapi yang diberikan. Adapun unsur mineral yang sering dibutuhkan oleh ternak antara lain natrium, khlor, kalsium, phosphor, sulfur, magnesium, kalium, seng, selenium, serta tembaga. Diantara unsur-unsur tersebut, kadang-kadang binatang ternak membutuhkan unsur mineral tertentu dalam jumlah lebih banyak dibanding unsur mineral lain. Unsur mineral yang sering dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak diantaranya adalah natrium klorida, kalsium, dan phosphor.

Pakan ternak berasal dari tanaman padi-padian biasanya banyak mengandung unsur phosphor, sementara unsur kalsium biasanya banyak terdapat pada pakan ternak berbentuk kasar. Sapi kekurangan unsur mineral biasanya menunjukkan perilaku sering makan tanah. Kekurangan unsur mineral berpotensi mengakibatkan penurunan fertilitas serta penyakit tulang. Pemberian pakan ternak sapi dapat berasal dari pakan hijauan maupun pemberian feed supplement-mineral. 





e. Vitamin 

Kesehatan dan kelangsungan hidup ternak bahkan pada kebanyakan mahluk hidup tidak lepas dari keberadaan vitamin di dalam tubuh. Beberapa fungsi vitamin pada ternak antara lain:
  • Vitamin berperan untuk mempertahankan serta meningkatkan kekuatan tubuh.
  • Vitamin berperan untuk meningkatkan kesehatan ternak terutama saat berproduksi.
Bahan-bahan pakan ternak berasal dari hijauan biasanya mengandung banyak vitamin, sehingga pemenuhan kebutuhan vitamin pada ternak peliharaan tidak terlalu mengalami kesulitan. Disamping itu, kebanyakan vitamin dapat dibentuk dalam usus binatang pemamah biak, terutama vitamin B kompleks. Kandungan vitamin pada pakan ternak dari hijauan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: tanah, iklim, waktu pemotongan serta penyimpanan. Vitamin A dan E banyak terdapat pada tanaman hijauan maupun padi-padian. Hal yang perlu diperhatikan oleh peternak atau pembudidaya sapi tidak boleh menyepelekan pemenuhan kebutuhan vitamin pada sapi peliharaan, terutama ketika musim kemarau, dimana bahan-bahan pakan hijauan biasanya mengalami kekurangan kadar vitamin A. Oleh karena itu, saat musim kemarau perlu ditambahkan vitamin A dalam ransum pakan ternak sapi.

Kelebihan vitamin A dapat disimpan di dalam hati. Sapi memiliki kemampuan menyimpan vitamin A selama enam bulan, sementara itu kambing hanya memiliki kemampuan menyimpan vitamin A selama tiga bulan. Sumber vitamin A bisa diperoleh dari bahan pakan ternak berupa hijauan, terutama terdapat pada bagian pucuk tanaman. Bagian pucuk tanaman biasanya mengandung karotin tinggi, dimana karotin tersebut akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh hewan.

Proses pembentukan vitamin dalam tubuh binatang:
  • Vitamin A dapat dibentuk dari karotin yang banyak terdapat pada ransum pakan hijauan.
  • Vitamin B dapat dibentuk sepenuhnya di dalam tubuh hewan.
  • Vitamin C dibentuk sendiri oleh semua jenis hewan dewasa
  • Vitamin D akan dibentuk dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari.
f. Air

Air merupakan komponen sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup. Tanpa air, kemungkinan tidak akan berlangsung kehidupan. Beberapa fungsi air, khususnya pada binatang ternak antara lain:
  • Air berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.
  • Air berperan besar dalam membantu proses pencernaan.
  • Air berfungsi untuk mengeluarkan bahan-bahan tak berguna di dalam tubuh, baik dalam bentuk keringan, urine, maupun feses (80% air).
  • Air berfungsi sebagai pelumas persendian serta membantu mata untuk dapat melihat.
Pada umumnya komposisi tubuh hewan ternak lebih dari 50% terdiri dari air. Sebagian besar jaringan tubuh hewan ternak mengandung air sebanyak 70-90%. Mahluk hidup yang mengalami kekurangan air akan lebih cepat mati dari pada kekurangan pakan. Hal tersebut membuktikan bahwa peran air sangat vital bagi kehidupan. Oleh karena itu, peternak atau pembudidaya sapi harus betul-betul memperhatikan kebutuhan air pada ternak sapi peliharaannya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan air pada hewan ternak, antara lain jenis ternak, umur, ternak, suhu lingkungan, jenis pakan yang diberikan, volume pakan ternak yang diberikan, serta aktivitas yang dilakukan. Bagi sapi pekerja, kebutuhan airnya akan lebih tinggi daripada sapi potong.

Pada umumnya hewan ternak dapat mencukupi kebutuhan air dari air minum, air dalam nutrisi pakan serta air metabolik yang berasal dari glugosa, lemak dan protein. Bagi sapi pekerja dewasa, kebutuhan air minum yang harus disediakan kurang lebih 35 liter per hari, sedangkan bagi sapi dewasa lain cukup 25 liter per hari.

READ MORE - KEBUTUHAN ZAT MAKANAN PADA TERNAK SAPI