PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT)
PADI SAWAH PENGELOLAAN TANAMAN
DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT)
PADI SAWAH
Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
PPL BPP KECAMATAN TIRIS
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan upaya *untuk meni ngkat kan hasil dan pendapatan petani melalui penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi petani dan lingkungan setempat Penerapan PTT berpedoman kepada :
· Pemahaman masalah yang dihadapi petani, baik yang bersifat teknis maupun sosial-ekonomi.
· Identifikasi peluang pengembangan usahatani dan pilihan teknologi yang sesuai kondisi setempat.
· Pengelolaan secara terpadu antara tanaman dan sumber daya tanah dan air yang dikaitkan dengan iklim dan ketersediaan sarana produksi setempat.
PEMILAHAN KOMPONEN TEKNOLOGI KE DALAM DASAR DAN PILIHAN
Komponen Teknologi Dasar
Teknologi padi yang sangat dianjurkan dan berlaku hampir disemua lokasi, mencakup:
1. Varietas unggul baru :
Pilihan varietas disesuaikan dengan lokasi setempat (missal, kalau endemic penyakit tungro pilih varietas tahan tungro); dapat berupa padi seperti Ciherang, Mekongga, Cigeulis, dan Inpari 1, atau padi hibrida seperti Hipa 3, Hipa 5 Ceva, Intani, Bernas Prima, Hibrindo, dan Sembada.( hibrida )
2. Benih bermutu dan berlabel :
Benih yang memiliki kemurnian dan daya tumbuh tinggi Penggunaan benih bermutu akan menyebabkan tanaman tumbuh seragam dan rata sehingga memudahkan pengelolaan dan member hasil tinggi
3. Bahan organik : Jerami dikembalikan kesawah , baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk kompos dan atau pupuk kandang
4 . Pengaturan populasi tanaman : antara lain melalui jajar logowo. Sampai batas tertentu, makin tinggi populai tanaman makin tinggi hasil panen.
5. Pemupukan berdasar kebutuhan tanaman :
pupukan-organik diberikan dalam waktu, takaran, dan cara aplikasi yang tepat sesuai dengan varietas padi yang ditanam , status hara tanah dan musim tanam
6 . Pengendalian O P T (organisme pengganggu tanaman) berdasar PHT (pengendalian hama secara terpadu) :
( 1 ) Monitoring jenis , tingkat populasi hama , dan tingkat kerusakan oleh hama, dan
(2) Pilihan taktik dan teknik pengendalian ( sanitasi , varietas tahan, pola tanam atau rotasi varietas , pengendalian hayati dan pestisida nabati, serta pestisida kimiawi sebagai pilihan terakhir bila diperlukan).
Komponen Teknologi Pilihan Teknologi anjuran berikut dapat dipilih untuk diterapkan sesuai kondisi setempat :
1 . Pengolahan tanah
Pengolahan secara sempurna atau olah tanah minimal sesuai dengan musim dan pola tanam. Olah tanam minimal diperlukan untuk mengejar waktu tanam dan menghindarkan tanaman dari kekeringan.
2 . Bibit muda (umur < 2 1 hari) :
lebih tahan stress akibat pencabutan atau pengangkutan.
3. Tanam 1-3 bibit per rumpun :
selain lebih hema t , persaingan antar bibit dapat dikurangan.
4. Pengairan secara efektif dan efisien : dapat berupa pengairan berselang atau basah kering.
5 . Penyiangan dengan landak/gasrok : hemat tenaga kerja dan ramah lingkungan
6. Panen tepat waktu dan perontokan gabah sesegera mungkin : panen waktu 90- 95% gabah telah bernas dan berwarna kuning; gunakan alat perontok (thresher).
Penyuluh Pertanian Lapangan
BPP KECAMATAN TIRIS
Ttd
ANANG BUDI PRASETYO,SP