teks

SELAMAT DATANG DI BLOG BPP KECAMATAN TIRISblink>

Jumat, 20 April 2012

BUDIDAYA JAHE GAJAH


BUDIDAYA JAHE GAJAH

Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
PPL BPP KECAMATAN TIRIS


 


A.       Syarat Tumbuh.

Jahe gajah dapat tumbuh bagus apabila ditanam didataran dengan ketinggian 400 s/d 800 dpl. dengan suhu berkisar 20 – 30 derajat Celcius. Komoditi ini berproduksi dengan baik ditanah yang gembur dan banyak mengandung bahan organik dengan PH 5,5 – 7. Jahe gajah menghendaki sinar matahari minimal 8 jam setiap hari dan kelembapan udara yang cukup tinggi dengan RH 60%-90%.

B.        Perbanyakan Bibit

Jahe gajah diperbanyak secara vegetatif dengan rimpangnya. Bibit jahe berkualitas didapat dari tanaman induk tua minimal berumur 10 bulan, ditandai dengan daun tanaman yang sudah kering dan mati disemua bagian. Rimpang yang akan ditanam minimal memiliki dua mata tunas, tidak boleh cacat atau terserang penyakit. Dalam satu hektar dibutuhkan kira-kira 1,2 ton rimpang bibit jahe.

C.        Pengolahan Lahan

Sebelum dilakukan penanaman lahan harus diolah dan dibuat bedengan. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur tanah, mempercepat pelapukan, memberantas gulma, membalik dan mempertebal lapisan tanah atas, meratakan tanah serta memperbaiki drainase. Sementara pembuatan bedengan bertujuan untuk memperoleh lapisan tanah atas yang tebal dan memudahkan pemeliharaan tanaman.

D.       Tanaman

Jahe gajah ditanam awal musim penghujan dengan pola tanam secara monokultur atau tumpangsari. Pola tanam tumpangsari dapat dilakukan antara tanaman jahe gajah dengan tanaman yang lain misalnya bawang merah atau cabe rawit. Tujuan tumpangsari adalah untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan.

E.        Pemeliharaan.

Jahe gajah agar pertumbuhannya maximal maka perlu dilakukan pemeliharaan tanaman.Salah satunya adalah dengan memperhatikan system pengairan terutama selama fase pertumbuhan awal karena jahe gajah butuh air yang memadai. Pengairan harus dilakukan secara kontinu dan dikurangi hingga fase penuaan rimpang. Tanah yang terlalu basah membuat rimpang busuk.

Apabila tanaman bermasalah maka perlu diganti dengan cara penyulaman yang bertujuan agar jumlah populasi tetap. Penyiangan dilaksanakan apabila pertumbuhan gulma sudah dirasa mengganggu tanaman. Agar tanaman jahe tidak rebah maka perlu dilakukan pembubunan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan.

F.        Hama dan Penyakit.

Jahe gajah dalam masa pertumbuhannya juga tidak luput dari hama dan penyakit. Hama yang kerap menyerang adalah lalat rimpang Mimegrala coeruleifrons yang memakan seluruh bagian rimpang, lalat rimpang eumerus figurans walker yang memakan bagian lunak rimpang penyebab tanaman layu dan keropos serta lalat lamprolonchaea sp yang menyerang rimpang hingga menjadi busuk.

Penyakit yang sering menyerang adalah bakteri pseudomonas zingiberi menyebabkan bagian pangkal batang semu membusuk dan rebah, Cendawan phyllosticta zingiberi ramak yang dapat menyebabkan daun rusak, menguning kemudian mengecil dan Cendawan pythium yang menyebabkan pembusukan rimpang jahe yaitu busuk basah atau busuk lunak.

G.       Panen.

Jahe gajah dipanen apabila telah tua dan berumur minimal 10 bulan. Ciri fisik yang nampak yaitu apabila rimpang ditekan terasa sangat keras dan susah untuk dikelupas kulitnya dengan tangan. Warna pada kulit luar kelihatan segar kekuningan, mengkilat dan tidak ada warna kemerahan pada ujung rimpang.

Jahe gajah yang dipanen muda untuk asinan, dilakukan saat tanaman berumur 3 s/d 4 bulan. Ciri-ciri fisik yang nampak adalah rumpun tanaman masih hijau, rimpang gemuk, ujung-ujung rimpang masih berwarna kemerah-merahan, beranak banyak dan bila rimpang dipotong maka belum kelihatan serat-seratnya.

Jahe gajah dipanen dengan membongkar tanah secara keseluruhan menggunakan garpu tangan. Pembongkaran tidak dianjurkan memakai cangkul agar dapat dihindari jahe terpotong karena tercangkul. Jahe yang patah atau rusak menyebabkan masuk ke-grade export yang lebih rendah yang berarti nilai jualnya menjadi rendah pula.

H.       Pasca Panen.

Jahe gajah yang telah digrade dikumpulkan menjadi satu kemudian didiamkan selama 1- 2 hari digudang penampungan. Tujuannya agar tanah yang masih menempel dijahe menjadi kering dan luruh sehingga bersih tanah. Salah satu persyaratan export adalah jahe harus bersih dari tanah yang menempel di rimpang..

DAFTAR PUSTAKA
Ir. H. Rahmat Rukmana MBA, M.Sc - Usaha Tani Jahe - Yogyakarta : Kanisius – 2000
Direktorat Gizi Dep Kes RI - Daftar KOmposisi Bahan Makanan - Jakarta: Bhratara Karya Aksara – 1981
- Fendy R Paimin - Aneka Ancaman Bagi Jahe Anda - Trubus 358, Thn XXX, September – 1999
- Hieronymus Budi Santoso - Jahe Gajah - Yogyakarta : Kanisius – 1996
- Utami K.P - Pilih Segar atauOolahan - Trubus 358, Thn XXX , September – 1999
- Paimin FB, Murharanto - Budidaya, Pengolahan dan Perdagagan Jahe - Jakarta : Penebar Swadaya – 1994
- Sutrisno Koswara - Beberapa Cara Penanganan Jahe Untuk Export - Trubus 266, Thn XXIII, Januari – 1992
Penyuluh Pertanian Lapangan
BPP Kecamatan Tiris



ANANG BUDI PRASETYO,SP
NIP.   19580727 198103 1 025
 
- Raharjo A , Slamet Soeseno - Memacu Panen Jahe - Trubus 358,Thn XXX, September - 1999

3 komentar:

  1. bibit jahe di mana belix......tlng infonya via email aja alamtx Echo.baruak@yahoo.com terima kasih

    BalasHapus
  2. Saya menjual bibit jahe merah dan gajah siap tanam. Umur 2 bln tinggi min.25cm daun 4 dg akar sempurna. Siap membantu pemasaran hasil panen melalui eksportir kenalan saya dg kuantitas 500ton/bln. Jika berminat silahkan hub. Saya di 082332574890. Siap kirim wil. Jawa timur. Tks

    BalasHapus
  3. Saya menjual bibit jahe merah dan gajah siap tanam. Umur 2 bln tinggi min.25cm daun 4 dg akar sempurna. Siap membantu pemasaran hasil panen melalui eksportir kenalan saya dg kuantitas 500ton/bln. Jika berminat silahkan hub. Saya di 082332574890. Siap kirim wil. Jawa timur. Tks

    BalasHapus

Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.