JENIS - JENIS
KOPI
Ada beberapa
golongan kopi, namun
yang sering dibudidayakan hanya
kopi arabika, kopi robusta dan liberika. Kopi
Arabika (Coffea Arabica):
Berasal dari Etiopia
dan Abessinia, merupakan jenis
kopi yang pertama
dikenal dan dibudayakan, bahkan
paling banyak diusahakan
hingga akhir abad ke
19. Setelah abad
ke 19, dominasi
kopi arabika menurun karena
sangat peka terhadap penyakit Karat Daun (Hemileia Vastratrix) HV, terutama di
dataran rendah
- KOPI ARABIKA
Sifat kopi arabika:
Menghendaki daerah dengan
ketinggian 700-1700 m dpl,
suhu ±16-200C; beriklim
kering atau bulan kering
3 bulan/ tahun secara
berturut-turut namun perlu sesekali mendapat
hujan di musim
kemarau; umumnya peka terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV
terutama pada dataran rendah kurang dari
500 m dpl;
rata-rata produksi sedang
(4.5-5 kw kopi beras/ ha/ th) tetapi mempunyai kualitas, cita rasa, dan harga relatif lebih
tinggi; bila dikelola secara
intensif produksinya dapat
mencapai15-20 kw/ha/th dengan rendemen sekitar 18 %; umumnya berbuah sekali dalam
setahun.
Varietas kopi arabika yang banyak dibudidayakan di
Indonesia: Abesinia, Pasumah, Marago type dan Congensis.Masing-masing varietas
mempunyai sifat yang agak berbeda dengan lainnya.
Varietas Abesinia:
Bentuk pohon lebih kekar, bisa ditanam di dataran rendah
dan lebih resisten terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV
Varietas Pasumah:
Bentuk pohon lebih kekar, agak resisten terhadap penyakit
(Hemileia Vastratrix) HV
Varietas Marago type:
Ukuran
buah lebih besar dan kualitas lebih baik
Varietas Congensis:
Biji
berukuran sangat kecil, kurang produktif, tetapi resisten terhadap penyakit (Hemileia
Vastratrix) HV.
- KOPI ROBUSTA
Kopi Robusta: Berasal dari Kongo, masuk ke Indonesia
tahun 1900. Kopi ini mempunyai sifat lebih unggul sehingga sangat cepat
berkembang, bahkan saat ini mendominasi perkebunan kopi di Indonesia.
Jenis kopi Robusta
dan sifatnya:
a) Jenis Quillu:
Pohon tegap, cabang primer panjang dengan arah
pertumbuhan mendatar, dan ujung agak melengkung ke bawah; Daun agak sempit dan
panjang dengan permukaan berombak; Batang buah berwarna merah jernih dan bergaris;
Produksi tinggi pada tahun pertama tetapi setelah itu menurun cepat.
Contoh jenis kopi Quillou: klon Quill 121.
b) Jenis uganda:
Cabang primer lemah dengan bagian ujung agak melengkung
ke atas seperti membentuk huruf S dan tahan lama; daun kecil dan sempit,
helaiannya agak menutup, dan permukaan daun berombak; buah mudah rontok dan
mudah terserang hama bubuk; sesuai untuk dataran tinggi (lebih dari 500 m dpl).
Contoh jenis Uganda: klon Ugn 1, Ugn 2, Ugn 3-02 dan Ugn
2-08.
c) Jenis Canephora:
Pohon banyak mengeluarkan
cabang reproduksi, daun
sempit dengan permukaan
berombak. Daun muda berwarna coklat kemerahan; mudah terserang (Hemileia
Vastratrix) HV; bersifat self steril sehingga harus ditanam bersama klon lain.
Contoh jenis Canephora: klon BP 39, BP 42, SA 13, SA 34,
SA 56, BGN 300, BGN 471.
Sifat penting kopi robusta: Resisten terhadap penyakit (Hemileia
Vastratrix) HV; tumbuh baik pada ketinggian 400-700 m dpl tapi masih toleran
pada ketinggian kurang dari 400 m dpl dengan suhu sekitar 21-24 derajat C:
menghendaki bulan kering 3-4 bulan berturut-turut dengan 3-4 kali hujan;
produksi 9-13 kw kopiberas/ha/th, dan bila dikelola secara intensif dapat berproduksi
hngga 20 kw/ha/th; kualitas buah lebih rendah dibandingkan kopi arabika tapi
lebih tinggi dibandingkan liberika; rendemen sekitar 22%.
- KOPI LIBERIKA
Kopi
Liberika (Coffea liberica):
Berasal dari Angola,
masuk ke Indonesia
tahun 1965. Varietas
kopi liberika diantaranya Ardoniana
dan Durvei. Kopi
ini kualitas buah
dan rendemennya rendah,
sehingga jumlahnya sangat terbatas.
Sifat kopi liberika: Ukuran daun, cabang, bunga, buah dan
pohon lebih besar dibandingkan kopi arabika dan robusta;
cabang primer lebih tahan lama; dalam satu buku dapat
menghasilkan bunga atau buah lebih dari satu kali; agak peka tearhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV; kualitas buah relatif rendah;
produksi sedang (4.5-5
kw/ha/th) dengan rendemen ± 12%; berbuah sepanjang tahun;
ukuran buah tidak seragam; Tumbuh baik di dataran rendah.
Penulis: ANANG BUDI PRASETYO,SP . Penyuluh Pertanian Madya.
PPL BPP TIRIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.