teks

SELAMAT DATANG DI BLOG BPP KECAMATAN TIRISblink>

Kamis, 07 November 2013

JENIS - JENIS KOPI



JENIS - JENIS KOPI





Ada   beberapa   golongan   kopi,   namun   yang   sering dibudidayakan hanya kopi arabika, kopi robusta dan liberika. Kopi   Arabika   (Coffea   Arabica):   Berasal   dari   Etiopia   dan Abessinia,   merupakan  jenis   kopi  yang   pertama   dikenal  dan dibudayakan,   bahkan  paling  banyak  diusahakan  hingga  akhir abad   ke   19.   Setelah   abad   ke   19,   dominasi   kopi   arabika menurun karena sangat peka terhadap penyakit Karat Daun (Hemileia Vastratrix) HV, terutama di dataran rendah

  1. KOPI ARABIKA

Sifat   kopi   arabika:   Menghendaki   daerah  dengan  ketinggian 700-1700   m   dpl,   suhu  ±16-200C;   beriklim  kering   atau  bulan kering                3   bulan/ tahun   secara   berturut-turut   namun   perlu sesekali  mendapat  hujan  di  musim  kemarau;  umumnya  peka terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV terutama pada dataran rendah kurang dari   500   m   dpl;   rata-rata   produksi   sedang   (4.5-5   kw   kopi beras/ ha/ th)  tetapi mempunyai kualitas, cita rasa,  dan harga relatif  lebih  tinggi; bila  dikelola  secara  intensif   produksinya dapat mencapai15-20 kw/ha/th dengan rendemen sekitar 18 %; umumnya berbuah sekali dalam setahun.
Varietas kopi arabika yang banyak dibudidayakan di Indonesia: Abesinia, Pasumah, Marago type dan Congensis.Masing-masing varietas mempunyai sifat yang agak berbeda dengan lainnya.

Varietas Abesinia:
Bentuk pohon lebih kekar, bisa ditanam di dataran rendah dan lebih resisten terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV
Varietas Pasumah:
Bentuk pohon lebih kekar, agak resisten terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV
Varietas Marago type:
Ukuran buah lebih besar dan kualitas lebih baik
Varietas Congensis:
Biji berukuran sangat kecil, kurang produktif, tetapi resisten terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV.



  1. KOPI ROBUSTA

Kopi Robusta: Berasal dari Kongo, masuk ke Indonesia tahun 1900. Kopi ini mempunyai sifat lebih unggul sehingga sangat cepat berkembang, bahkan saat ini mendominasi perkebunan kopi di Indonesia.

Jenis kopi Robusta dan sifatnya:

a)    Jenis Quillu:
Pohon tegap, cabang primer panjang dengan arah pertumbuhan mendatar, dan ujung agak melengkung ke bawah; Daun agak sempit dan panjang dengan permukaan berombak; Batang buah berwarna merah jernih dan bergaris; Produksi tinggi pada tahun pertama tetapi setelah itu menurun cepat.
Contoh jenis kopi Quillou: klon Quill 121.

b)    Jenis uganda:
Cabang primer lemah dengan bagian ujung agak melengkung ke atas seperti membentuk huruf S dan tahan lama; daun kecil dan sempit, helaiannya agak menutup, dan permukaan daun berombak; buah mudah rontok dan mudah terserang hama bubuk; sesuai untuk dataran tinggi (lebih dari 500 m dpl).
Contoh jenis Uganda: klon Ugn 1, Ugn 2, Ugn 3-02 dan Ugn 2-08.

c)    Jenis  Canephora:  
Pohon  banyak  mengeluarkan  cabang   reproduksi,   daun  sempit   dengan  permukaan  berombak. Daun muda berwarna coklat kemerahan; mudah terserang (Hemileia Vastratrix) HV; bersifat self steril sehingga harus ditanam bersama klon lain.
Contoh jenis Canephora: klon BP 39, BP 42, SA 13, SA 34, SA 56, BGN 300, BGN 471.

Sifat penting kopi robusta: Resisten terhadap penyakit (Hemileia Vastratrix) HV; tumbuh baik pada ketinggian 400-700 m dpl tapi masih toleran pada ketinggian kurang dari 400 m dpl dengan suhu sekitar 21-24 derajat C: menghendaki bulan kering 3-4 bulan berturut-turut dengan 3-4 kali hujan; produksi 9-13 kw kopiberas/ha/th, dan bila dikelola secara intensif dapat berproduksi hngga 20 kw/ha/th; kualitas buah lebih rendah dibandingkan kopi arabika tapi lebih tinggi dibandingkan liberika; rendemen sekitar 22%.

  1. KOPI LIBERIKA

Kopi   Liberika   (Coffea   liberica):   Berasal   dari   Angola,   masuk   ke   Indonesia   tahun  1965.   Varietas   kopi   liberika diantaranya  Ardoniana  dan  Durvei.   Kopi  ini  kualitas  buah  dan  rendemennya  rendah,   sehingga  jumlahnya  sangat terbatas.
Sifat kopi liberika: Ukuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan kopi arabika dan robusta;
cabang primer lebih tahan lama; dalam satu buku dapat menghasilkan bunga atau buah lebih dari satu kali; agak peka  tearhadap penyakit (Hemileia Vastratrix)  HV; kualitas buah relatif  rendah;  produksi sedang (4.5-5  kw/ha/th)  dengan  rendemen ± 12%; berbuah sepanjang tahun; ukuran buah tidak seragam; Tumbuh baik di dataran rendah.

Penulis: ANANG BUDI PRASETYO,SP . Penyuluh Pertanian Madya. PPL BPP TIRIS



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.