PEMBIBITAN MANGGIS
Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
PPL BPP KECAMATAN TIRIS.
Pohon manggis dapat diperbanyak dengan
biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan. Pohon yang ditanam dari biji
baru berbunga pada umur 10-15 tahun
sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.
sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.
1) Persyaratan Benih
a) Perbanyakan
dengan biji untuk batang bawah
Biji yang akan dijadikan benih diambil dari buah tua yang berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yang berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yang berumur sedikitnya 10 tahun.
Biji yang akan dijadikan benih diambil dari buah tua yang berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yang berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yang berumur sedikitnya 10 tahun.
b) Untuk
pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah dan pucuk (entres) yang sehat. Batang
bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter
batang 0.5 cm dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan.
2) Penyiapan Benih
a) Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah Untuk
menghilangkan daging buah, rendam buah dalam air bersih selama 1 minggu (dua
hari sekali air diganti) sehingga lendir dan jamur terbuang. Biji akan
mengelupas dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam
fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit. Keringanginkan
biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.
b) Pucuk untuk sambungan berupa pucuk (satu buku)
yang masih berdaun muda berasal dari pohon induk yang unggul dan sehat. Dua
minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah dan pucuk
diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm untuk
lebih memacu pertumbuhan.
3)Teknik Penyemaian Benih
a) Perbanyakan dengan biji dalam bedengan
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar
100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah sedalam 30 cm,
kemudian campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1) dengan merata.
Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175
cm dan sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dalam lubang tanam berukuran 10 x
10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm pada kedalaman
0,5- 1,0 cm. Tutup benih dengan tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan karung
goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi
pupuk urea dan SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1
tahun, bibit dipindahkan ke dalam polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran
tanah dan kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2
tahun dan siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.
b) Penyemaian dan pembibitan
Penyemaian
dan pembibitan di dalam polybag berukuran 20 x 30 cm. Satu/dua benih disemai di
dalam polybag 20 x 30 cm yang dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman
0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus
dan pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yang sisinya dilingkari
papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1-2 hari sekali
dan diberi urea dan SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini
dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam di lapangan atau dijadikan
batang bawah pada penyambungan.
c) Perbanyakan dengan penyambungan pucuk
Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:
1. Potong
bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung
batang sepanjang 3-5 cm.
2. Runcingkan
pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
3. Selipkan
bagian runcing batang atas (pucuk) ke dalam celah batang bawah.
4. Balut
bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai
dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
5. utupi
hasil sambungan dengan kantung plastik transparan dan simpan di tempat teduh.
Setelah 2-3 minggu penutup dibuka dan bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu.
Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah
bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
6. Selama
penyambungan siram bibit secara rutin dan siangi gulma.
d) Perbanyakan dengan penyambungan susuan
Adapun
cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:
1. Pilih
pohon induk yang produktif sebagai batang atas.
2. iapkan
batang bawah di dalam polibag dan letakan di atas tempat yang lebih tinggi
daripada pohon induk.
3. Pilih
satu cabang (entres) dari pohon induk untuk bahan cabang atas.
Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
4. Sayat
batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang
sepanjang 5-8 cm.
sepanjang 5-8 cm.
5. Sayat
pula cabang entres dengan cara yang sama.
6. Satukan
bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
7. Biarkan
bibit susuan selama 5 - 6 bulan.
8. Pelihara
pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan intensif.
9. Susuan
berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) dan ada
pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
10.Bibit susuan yang baru dipotong
segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai
tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.