PEMBENIHAN TANAMAN
PEPAYA
(
Carica
papaya )
OLEH :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
PPL BPP KECAMATAN TIRIS
KABUPATEN PROBOLINGGO
I.
PENDAHULUAN
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari
famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan
kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang,
baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau
di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya
merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi. Pepaya dapat ditanam di
dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl
Tanah yang baik untuk
tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu
harus banyak menahan air dan gembur. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang
ideal adalah netral dengan pH 6-7.Kandungan air dalam tanah merupakan syarat
penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit
jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama
tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak
lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.
II.
JENIS PEPAYA
1 Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang
bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal
tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang
tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
2 Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya
pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek
dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah.
Memiliki bakal buah yang
sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari,
biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
3. Pepaya Sempurna
Memiliki bunga yang sempurna susunannya,
bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat
ditanam sendirian.
Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah
mengkerut.
Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
1. Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang
tahun.
2. Yang berbuah musiman.
III.
PEMBENIHAN
1. Persyaratan Benih
Sebagai benih dipergunakan biji,
meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal benih yang
baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan
buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
a.
Bunga-bunga
dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2
hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka
lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok-kepyokan di atas
bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali.
b. Cari pepaya yang berbunga
dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang terbesar yang hampir
mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan
kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari.
Biji-biji
yang digunakan sebagai benih diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan
berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil
biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang
menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
Biji
yang segar digunakan sebagai benih. Benih jangan diambil dari buah yang sudah
terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.
2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih
direndam dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter
kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan
merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang
yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram
curater/petrofar. Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus
diuji terlebih dahulu.Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan sebagai
benih.
3. Teknik Penyemaian Benih
Benih dimasukan pada
kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih
berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau
45-60 hari benih siap ditanam.
Biji-biji tersebut
bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu.
Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum benih persemaian itu
dipindahkan kekebun.
4. Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
Pada persemaian
biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak
boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan
yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
5. Pemindahan Benih
Benih-benih yang
sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim
hujan.
IV.
PENUTUP
Keberhasilan dalam
pembenihan papaya hasil pembuatan benih terletak pada ketrampilan dalam
menyilangkan papaya dan pohon induk yang digunakan, terutama pada bunga papaya
itu sendiri. Makin trampil dan pohon induk yang berbuah sepanjang tahun dan
bunga yang disilangkan adalah dari bentuk bunga yang besar akan mempengaruhi
mutu dari biji papaya yang akan dibenihkan.
DAFTAR PUSTAKA
1)
AAK.
1975. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta : Kanisius.
2)
Suwarno.
Pengaruh Cahaya dan Perlakuan Benih Terhadap Perkecambahan Benih Pepaya.
Dalam Buletin Agricultural Vol. XV No. 3
3)
Tohir, Kaslan A. 1978. Bercocok Tanam
Pohon Buah-Buahan. Jakarta : Pradnya Paramita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.