Membedakan Tanah Asam dan
Tanah Basa
OLEH : Anang Budi
Prasetyo,SP
BPK Kecamatan Tiris
Untuk mengetahui apakah tanah
tergolong baik atau buruk, perlu sedikit keahlian dan ketelitian tertentu.
Meski begitu, ada cara yang mudah dan sederhana dengan hasil cukup memuaskan
yang dapat kita lakukan sendiri. Yaitu mencari tahu dulu bagaimana suasana
tanah itu, apakah asam, netral, atau basa. Kemudian kita harus mengusahakan
agar tanah tidak terlalu asam dan tidak terlalu basah. Sebab, tanah yang
terlalu asam atau terlalu basah dapat mengganggu kelancaran tanaman dalam
menyerap unsur makanan dari tanah dan akan terlihat merana meski sudah dipupuk
dengan cukup.
Biang keladi suasana asam ini adalah kadar
(kepekatan) ion hidrogen yang beredar dalam tanah. Kepekatan ini (yang
dinyatakan dalam grammol per liter) begitu kecil sampai angkanya terpaksa
ditulis sebagai pecahan, misalnya 1/100.000 grammol per liter atau 1/10.000.000
gmol/l.
Angka pecahan satu per sepuluh juta gmol/l
pasti akan menyusahkan untuk diketik atau dibuatkan grafik. Oleh karena itu
angka seperti itu bisa ditulis dengan angka 10 berpangkat, misalnya
1/10.000.000 bisa ditulis dengan 10-7 (logaritma 7 negatif). Angka
logaritma negatif dari kepekatan ion H (hidrogen) ini dikenal di negara-negara
yang berbahasa Perancis sebagai puissance negative de H, atau disingkat pH.
Orang Inggris tidak mau memakai istilah Perancis ini dan menafsirkan pH itu
sebagai potential of hydrogen. Kita menafsirkannya sebagai derajat keasaman.
Angka pH itu secara teori bisa berkisar
antara 1,0 (berarti kepekatan ion H ada 10-1 atau 1/10 gmol (liter), yang luar
biasa asam, sampai 14,0 (berarti 10-14 atau 1/100.000.000.000.000 gmol/liter),
yang luar biasa basa.
Tapi dalam prakteknya pH tidak sampai sekecil
atau sebesar itu. Kalau suasana tanah itu netral, pH-nya adalah 7,0; kalau
asam, pH-nya kurang dari itu, sedang kalau basa, pH-nya lebih besar dari 7,0.
Angka pH tanah dapat diukur dengan alat penunjuk pH, yang bisa berwujud kertas
pH atau alat penunjuk pH listrik yang dijalankan dengan baterai. Biasanya,
tanah tempat tumbuh tanaman dinyatakan sehat bila pH-nya mendekati angka 7,00
(mendekati netral).
Mengapa demikian? Sebab pada tanah semacam
itu unsur hara (bahan makanan tanaman) yang tersedia bisa diserap sepenuhnya
oleh tanaman, karena pemecahan unsur hara itu dari senyawa kimianya semula oleh
ion hidrogen berjalan lancar. Tanah yang memiliki pH 6,5 pun masih bisa disebut
sehat. Baru kalau pH-nya di bawah 6,0 (tanah asam), unsur P (fosfor), K
(kalium), Ca (kalsium), S (sulfur), dan Mg (magnesium) tidak bisa beredar dalam
tanah sehingga tanaman tak mampu mendapatkannya.
Walaupun tanah dipupuk dengan pupuk buatan
yang mengandung unsur P, K, Ca, dan lain-lain, tetap saja pupuk itu tidak akan
terpecah. Ini kebalikan dari unsur-unsur Fe (ferrum), Mn (mangaan), dan Al
(aluminium) yang dalam suasana asam tersedia melimpah ruah. Ketiga unsur yang
selalu terdapat dalam tanah ini justru beracun bagi tanaman.
Meskipun tanaman dipupuk terus, namaun kalau
bahaya keracunan tidak diatasi lebih dulu, pupuk akan menumpuk tanpa guna.
Pemberian pupuk NPK misalnya, akan sia-sia kalau keadaan tanah asam. Berbeda
kalau keadaan tanahnya mendekati netral. Pemberian NPK akan besar manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.