By: Anang Budi Prasetyo,SP
Menyuluh itu hampir sama dengan
presenter, atau yang menyampaikan presentasi tentang suatu gagasan. Agar ide
dan pesan yang ingin disampaikan dapat berhasil, maka diperlukan ilmu dan
segala persiapan. Menyuluh itu menyampaikan pesan, ia merupakan bagian dari
komunikasi, dimana seorang komunikator (penyuluh) harus berusaha menyampaikan
pesan kepada komunikan (petani dan pelaku usaha tani) dengan metode dan media
tertentu dengan jelas dan meyakinkan. Apa yang diperlukan dan dipersiapkan
penyuluh agar petani mau menerima ide dan pesan yang disampaikan? mungkin ini
beberapa jawabannya.
Pertama
harus disadari dan dipahami, bahwa petani dan pelaku usaha (orang yang menerima
penyuluhan) adalah orang dewasa, mereka bukan kertas kosong yang siap diisi apa
saja sekehendak kita, mereka adalah orang-orang yang memiliki pengalaman dan
akan mengambil keputusan sendiri sesuai dengan keinginan mereka, jadi gaya
penyampaiannya harus beda, diusahakan tidak terkesan menggurui, dan ini yang
paling penting, “ber empati.”
Kedua,
persiapkan segalanya dengan baik dan detail, dari mulai tujuan yang ingin
dicapai, kesesuaian materi dengan kebutuhan, lembar persiapan menyuluh, skenario
waktu, fase persiapan, isi, penutupan dan evaluasi, kemudian bahan dan alat apa
saja yang dibutuhkan serta alternatif dan antisipasi kejadian yang mungkin bisa
terjadi.
Ketiga,
saat pelaksanaan penyuluhan, jadi orang yang bisa meyakinkan mereka (komunikan),
oleh karena itu materi penyuluhan sejatinya harus sesuatu yang benar-benar
dipahami dan diuji cobakan sendiri. Dalam menyampaikan materi, agar tidak bosan
selingi dengan intermezo dan humor yang relevan. Libatkan seluruh panca indera
komunikan (petani dan pelaku usaha), agar materi yang disampaikan terserap
maksimal, caranya bawa benda asli bukan hanya gambar apalagi cuma dibayangkan,
ajak mereka berpartisipasi, mereka (komunikan) biasanya membutuhkan contoh dan
bukti. Kemudian dalam menyampaikan usahakan sistematis, tidak terlalu melebar,
dan fokus, lama-lama petani bosan jika terlalu ngelantur kesana kemari.
Gunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, petani rata-rata pendidikannya
rendah, jika menyampaikan dengan power point atau peta singkap komposisi gambar
usahakan lebih banyak dari pada tulisan, mereka biasanya lebih tertarik
terhadap gambar karena dapat memudahkan mereka untuk mengingat-ingat materi.
Keempat,
sebelum kegiatan penyuluhan ditutup, ulang kembali point-point penting yang disampaikan,
tekankan pada faktor terpenting yang ingin dicapai. Setelah itu adakan review
atau evaluasi pelaksanaan, bisa dengan mengajukan pertanyaan (uji petik)
terhadap beberapa petani yang telah menerima materi. dan yang terakhir beri
mereka “oleh-oleh” baik berupa folder atau leaflet, agar mereka memiliki bahan
untuk bertanya dan berdiskusi saat kita melakukan kunjungan rumah, atau
kunjungan lapang nantinya.
Itulah beberapa tips yang saya
catat, berdasarkan teori metode penyuluhan dan praktik yang saya lakukan
dilapangan, setiap daerah memang memiliki budaya yang berbeda, maka sesuaikan
juga dengan kondisi wilayah setempat. Saya yakin masih banyak tips yang lainnya
tapi ini sesuai dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.