PEMELIHARAAN TANAMAN PISANG
Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
NIP. 19580727 198103 1 025
BPP KECAMATAN TIRIS
Pisang
adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia
Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut
dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.
Agar
dalam budidaya tanaman pisang faktor harus diperhatikan adalah pada
pemeliharaannya, Pemeliharaan tanaman pisang adalah sebagai berikut :
1) Penjarangan
Untuk
mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang.
Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun
terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.
2) Penyiangan
Rumput/gulma
di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga
induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan
penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak.
Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di
bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu
dalam.
3) Perempalan
Daun-daun
yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi
lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
4) Pemupukan
Pisang
sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang
memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu
kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam satu
tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman.
Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan
kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam setahun).
5) Pengairan dan Penyiraman
Pisang
akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya
terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi
parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.
6) Pemberian Mulsa
Tanah
di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah.
Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma,
tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi
dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa
tidak boleh dipasang terus menerus.
7) Pemeliharaan Buah
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat.
Setelah
sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan
kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5
mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm.
Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm
di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir
terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat
beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.