TEMPUYUNG
(Sonchus arvensis)
DAPAT MENGHADANG ASAM
URAT
Tumbuhan
OAI ( Obat Asli Indonesia )itu
mempunyai kandungan senyawa flavonoida
yang cukup tinggi, aman digunakan serta mudah diperoleh untuk pencegahan pembentukan asam urat dalam
tubuh. Dari sekian banyak tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoida tadi,
yang cukup dikenal adalah tempuyung (Sonchus
arvensis), meniran (Phyllanthus niruri atau P.amarus).
Tempuyung
termasuk tumbuhan OAI dari familia Asteraceae (Aster-asteran). Ia merupakan
tumbuhan herba menahun, tegak, mengandung getah, dan mempunyai akar tunggang
yang kuat (Rusdeyti, 1985). Tumbuhan ini hidup liar di Jawa, di daerah yang
banyak hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Tumbuh di tempat terbuka atau
sedikit terlindung di tempat yang bertebing, di pematang, di pinggir saluran
air (Heyne, 1987).
Daun
tempuyung di Indonesia digunakan sebagai obat untuk "menghancurkan"
batu ginjal (Dr. Sardjito). Kelarutan batu ginjal oleh tempuyung diduga melalui
efek diuretiknya. Selain itu, tempuyung juga digunakan sebagai obat memar
akibat benturan dengan cara menempelkannya pada bagian yang bengkak,
menghilangkan rasa lesu, dan rasa pegal-pegal (Rusdeyti, 1985). Di Cina daun
tempuyung digunakan sebagai obat dan insektisida.
Kandungan
kimia yang terdapat di dalam daun tempuyung adalah ion-ion mineral antara lain,
silika, kalium, magnesium, natrium, dan senyawa organik macam flavonoid
(kaempferol, luteolin-7-O-glukosida dan apigenin-7-O-glukosida), kumarin
(skepoletin), taraksasterol, inositol, serta asam fenolat (sinamat, kumarat dan
vanilat). Dilaporkan, kandungan flavonoid total di dalam daun tempuyung 0,1044
%. Menurut hasil penelitian diketahui akar tempuyung mengandung senyawa
flavonid total kira-kira 0,5 % dan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-O-glukosida.
Menurut Paul Cos, flavonoid apigenin-7-O-glukosida adalah salah satu golongan
flavonoid yang mempunyai potensi cukup baik untuk menghambat kerja enzim
ksantin oksidase dan superoksidase.
Pemanfaatan
tumpuyung untuk pengobatan kelebihan asam urat asam dan batu ginjal memerlukan
daun tempuyung (6,25 gr), akar tempuyung (6,25 gr), jahe merah (25,00 gr),
cengkeh (0,25 gr), kulit manis (0,25 gr), pengawet Na.Benzoat (0,50 gr), dan
gula merah secukupnya. Cara pembuatannya, daun dan akar tempuyung segar
dibersihkan dari tanah atau kotoran. Kedua bahan tsb. direbus dengan air 500 ml
bersama bahan-bahan lainnya, biarkan mendidih sampai volume menjadi 250 ml.
Setelah dingin baru ditambahkan pengawet Na.Benzoat, lalu disaring dengan
saringan teh atau kain kassa kedalam botol. Apabila disimpan dalam lemari
pendingin, obat alami ini bisa tahan selama 6 bulan.
Bagi
penderita kelebihan asam urat dan batu ginjal, obat ini diminum 2x sehari, pagi
dan malam hari, masing-masing 20 ml. Sedangkan untuk pencegahan cukup 1x
sehari. Dianjurkan untuk meminum air yang banyak. Untuk penderita,
penyembuhannya memerlukan waktu lebih kurang 1 bulan dan bagi penderita yang
telah lama, memerlukan waktu agak lama. Penderita kegagalan fungsi ginjal yang
parah (akut) dilarang meminum ramuan ini
By: Anang Budi Prasetyo,SP
PPL BPP Kecamatan Tiris
Kabupaten Probolinggo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon konfermasi balik....dari anda terhormat. Biar tampilan lebih baik.