PENYIAPAN LAHAN TANAMAN SENGON
Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
PPL BPP KECAMATAN TIRIS
KABUPATEN PROBOLINGGO
I. PENDAHULUAN
Penyiapan lahan pada prinsipnya
membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud
untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara
pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi
mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap ;
a.
Pembersihan
lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang
rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang
tumbuh tanaman.
b.
Pengolahan
tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul
atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).
II.
Penanaman
Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :
a. Pembuatan dan pemasangan ajir tanam
Ajir dapa dibuat dari bahan bambu
atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan
ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan
demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang
digunakan
b. Pembuatan lobang tanam, lobang tanam
dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
c. Pengangkutan bibit, ada dua macam
pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat
penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan
bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.
- Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.
III.
Pemeliharaan
Kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan
Penyulaman, yaitu penggantian tanaman
yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan
sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu
pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan
bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang
baik disertai pemeliharaan yang intensif.
a) Penyiangan,
Pada dasarnya kegiatan penyiangan
dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara
membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja
akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu
tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit
yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat
persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya.
Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun
permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau
terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada
waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
b) Pendangiran,
Pendangiran yaitu usaha mengemburkan
tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang
berguna bagi pertumbuhan tanman.
c) Pemangkasan,
Melakukan pemotongan cabang pohon yang
tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
d) Penjarangan
Penjarangan dillakukan untuk
memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal.
Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan
pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon
per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya
dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan
sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan
ditebang pada akhir daur.
Cara penjarangan dilakukan dengan
menebang pohon-pohon sengon menurut sistem "untu walang" (gigi
belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur
penanaman.
Sesuai dengan daur tebang tanaman
sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan
selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun
ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan
penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang.
Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk
memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan
prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang
ada.
a) Hama
Serangan hama pada tanaman sengon
yang perlu diwaspadai adalah hama ulat serendang (Xystrocera festiva).
Gejala serangannya terlihat pada kulit pohon yang pecah-pecah, lalu
mengeluarkan cairan berwarna coklat sampai kehitaman. .Bahkan, bersamaan dengan
cairan tersebut juga keluar serbuk kayu bekas gerekan. Bila tingkat serangan
ulat serendang makin mengganas, maka tak dapat dipungkiri pohon itu akan patah.
Adapun cara penyerangannya,
kumbang-kumbang serendang atau disebut juga "uter-uter ",
"engkes-engkes" maupun " boktor wowolan" yang telah dewasa
meletakkan telurnya secara berkelompok pada bekas cabang atau luka-luka pohon
sengon. Sekali bertelur mencapai 400 butir. Selanjutnya, telur dewasa menetas
menjadi ulat dan masa stadium ulat mencapai 5-6 bulan. Ulat-ulat inilah yang
melakukan penggerekan pada kulit bagian dalam, atau menyerang kayu muda ke arah
bawah.
Fase berikutnya, jika ulat hendak
menjadi kepompong, biasanya justru mengebor ke dalam batang pohon dan membelok
ke arah atas sepanjang kira-kira 20 cm. Di penghunjung pengeboran itulah ulat
berubah menjadi kepompong dengan kepala menghadap ke bawah. Masa stadium
kepompong 15-21 hari.
Teknis pengendaliannya dapat
dilakukan secara mekanis-tradisional. Ambilah kawat kecil lalu masukan ke
lubang yang pernah dibuat serendang, dan ikuti arah lubang tersebut, kemudian
ditusuk-tusukkan hingga serendang mati. Sedangkan cara lain, dengan model
"pantek". Ambil kapuk dan celupkan kedalam insektisida, lalu
sumbatkan pada pintu lubang tersebut, maka serendang pun mati. Atau, terpaksa
merelakan menebang pohon yang terserang lalu dimusnahkan, agar ulat serendang
tidak mejalar kemana-mana.
b) Penyakit
Tanaman sengon kadang-kadang
diserang penyakit akar merah yang disebabkan cendawan Ganoderma pseudoferrum.
Gejalanya tampak pada daun yang layu dan rontok sehingga akhirnya sengon bisa
mati. Penyakit ini terutama menyerang akar sengon. Jika kulit akar dikupas,
tampak benang merah menempel pada kayu akar.
Penyakit lain yaitu penyakit madu
yang disebabkan cendawan Armillaria mellea. Gejalanya hampir sama dengan penyakit
akar merah, namun perbedaannya, dibawah kulit akar terdapat benang-benang
berwarna putih. Teknis pengendaliaanya dilakukan dengan melakukan dan membuang
pohon sengon yang terserang, membuat selokan isolasi sedalam 1-1,5 m
mengelilingi pohon, atau menyempotkan fungisida.
IV. Keragaman Penggunaan dan Manfaat
Kayu sengon
Pohon sengon merupakan pohon yang
serba guna. Dari mulai daun hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk
beragam keperluan.
A. Daun
Daun Sengon, sebagaimana famili
Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung
protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun
sengon tersebut.
B. Perakaran
Sistem perakaran sengon banyak
mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini
menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu
porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian
pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya
tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan
pendapatan petani penggarapnya.
C. Kayu
Bagian yang memberikan manfaat yang
paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup
menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam
bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku
pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek
api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.
ijin kopas buat penyuluhan di desa
BalasHapus